Pewarna (Dyes), Pewarnaan (Staining) dan Mounting (Coverslipping)

Sifat Kerja Pewarna

Ada sedikit pertentangan antara pakar biologi dengan pakar kimia mengenai sifat aksi pewarna, apakah aksi tersebut bersifat kimia, fisis atau malah kombinasi keduanya. Jika aksi tesebut semata-mata kimiawi, ini dapat berarti bahwa bagian tertentu dari sel bersifat asam dan bagian lain bersifat basa, di mana bagian yang asam cenderung akan bereaksi dengan kation dan bagian yang basa dengan anion Kenyataannya, pewarna mengalami absorpsi dan difusi, menembus bagian-bagian sel dan berinteraksi dengan bagian-bagian sel tersebut. Aksi ini dapat dikombinasikan dengan aksi fisis, di mana terjadi suatu adsorpsi pewarna, tarik menarik antara muatan positif dan negatif, dan kondensasi pewarna pada permukaan bagian-bagian sel Partikel-partikel kecil pewarna dideposisikan pada permukaan jaringan melalui adsorpsi selektif dan kemudian mengadakan kombinasi dengan jaringa. Protein, asam nukleat, dan komponen lain dari sitoplasma bekerja mengikuti hukum-hukum kimia dengan melakukan pertukaran ion. Persoalan utama sebenarnya terletak pada masalah kebingungan dalam terminologi adsorpsi, dimana terminologi ini bisa meliputi gaya kimia atau gaya fisik, dan bahwa adsorben dapat membentuk ion-ion dan bekerja melalui jalur kimia. Tetapi dengan kemajuan dalam bidang kimia fisik sekarang tidak ada lagi keraguan bahwa baik faktor fisik maupun faktor kimia sama sama berperan dalam mekanisme pembentukan garam, yang merupakan fundamen dari aksi bahan pewarna.

Terlepas dari masalah di atas, sifat-sifat pewarna dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kekuatan (strength) pewarna, laju ionisasi protein jaringan dan pewarna, dan nilai pH larutan pewarna dan protein jaringan. Disamping itu, pewarnaan dapat juga dipengaruhi oleh kondisi kondisi lain, yaitu sifat larutan pewarna (apakah dilarutkan dalam alkohol atau dalam air), temperatur pewarnaan (apakah temperatur tinggi atau rendah), kombinasi pewarna (kombinasi sederhana/tunggal atau multipel), konsentrasi pewarna dalam larutan (konsentrasi kuat atau lemah), dan permeabilitas jaringan dan pewarna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Organisasi Protoplasma
Next post Infiltrasi dan Embedding dalam Metode Parafin