Klasifikasi Protein Berdasarkan Struktur dan Fungsi

Apa itu Protein?

Protein merupakan makromolekul serbaguna dalam sistem kehidupan yang melayani hampir seluruh Proses penting yang pada dasarnya semua merupakan proses biologis. Protein berfungsi sebagai katalis mengangkut dan menyimpan molekul lain seperti oksigen, memberikan dukungan mekanis dan perlindungan dalam sistem imun menghasilkan gerakan, mengirimkan impuls saraf dan mengontrol pertumbuhan serta diferensiasi. Selain itu dalam beberapa buku textbook juga dijelaskan bahwa protein memiliki fungsi lebih dari apa yang dijelaskan pada tulisan ini. Sebagian besar tulisan ini akan fokus pada pemahaman Apa yang dilakukan protein dan bagaimana mereka menjalankan fungsi-fungsinya.

Karakter Utama Protein

Beberapa sifat kunci yang memungkinkan protein untuk berpartisipasi dalam berbagai fungsi yaitu:

  1. Protein merupakan polimer linear yang dibangun dari unit monomer yang sering disebut dengan asam amino atau peptida. Konstruksi sejumlah besar makromolekul dari sejumlah blok bangunan monomer yang terbatas merupakan topik yang sering dibahas dalam kajian biokimia. Apakah fungsi protein bergantung pada urutan linear asam aminonya? Yang pasti adalah fungsi protein secara langsung sangat bergantung pada struktur Tiga dimensinya, meskipun struktur tiga dimensi nya juga sangat bergantung pada urutan linear asam amino penyusunnya. Hebatnya, protein secara spontan melipat menjadi struktur tiga dimensi yang ditentukan oleh urutan asam amino dalam polimer proteinnya. Dan dengan demikian protein merupakan perwujudan transisi dari struktur 1 dimensi si ke molekul dengan struktur 3 dimensi yang mampu melakukan beragam aktivitas.
  2. Protein mengandung berbagai kelompok fungsional. Fungsi-fungsinya meliputi alkohol eter asam karboksilat karboksamida, dan berbagai gugus masa yang ketika digabungkan dalam berbagai urutan, susunan gugus fungsi ini menyumbang spektrum fungsi protein yang lebih luas. Misalnya, reaktivitas kimia yang terjadi dengan kelompok-kelompok ini sangat penting untuk fungsi enzim protein yang mengkatalisis reaksi kimia tertentu dalam sistem biologis. Dalam hal ini maka kita mengetahui bahwa enzim merupakan bagian dari bentuk-bentuk protein.
  3. Protein dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya dan juga dengan makromolekul biologis lainnya untuk membentuk suatu struktur yang lebih kompleks S protein dalam rakitan ini dapat bertindak secara sinergis untuk menghasilkan kemampuan yang tidak diberikan oleh protein komponen secara individu. Struktur ini termasuk mesin makro molekul yang melakukan replikasi DNA yang akurat termasuk sinyal di dalam sel, dan banyak Proses penting lainnya yang sangat bergantung pada interaksi protein dengan makromolekul biologis lainnya. Contohnya yang paling dapat kita lihat yaitu struktur yang terbentuk antara protein dengan karbohidrat yang terdapat di membran sel yang sering disebut dengan glikoprotein, yang menjalankan fungsi sebagai komponen komunikasi antara sel yang satu dengan sel yang lain.
  4. Kaku sedangkan jenis lainnya menunjukkan fleksibilitas yang terbatas. Unit yang kaku dapat berfungsi sebagai elemen struktural dalam sitoskeleton misalnya atau pada jaringan ikat. Bagian dari protein dengan fleksibilitas terbatas dapat bertindak sebagai engsel, pegas, dan pengungkit yang penting untuk fungsi protein, untuk perakitan protein satu sama lain dan dengan molekul lain yang menjadi unit Kompleks serta untuk transmisi informasi di dalam dan diantara sel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Perbedaan Anabolisme dengan Katabolisme (13 Perbedaan)
Next post Patogen dan Infeksi